Pemilu Presiden dan Kesejahteraan Rakyat

Pertengahan tahun ini, tengah dilakukan kampanye Pemilihan Umum untuk Presiden dan Wakil Presiden di Indproses onesia. Suasana politik semakin harin semakin memanas dengan berkembangnya proses kampanye yang masif saling mempengaruhi satu sama lain. Periode kampanye merupakan rangkaian proses Pemilu yang penuh dengan kegiatan politik, semua peserta Pemilu akan saling berebut untuk mempengaruhi pilihannya kepada salah satu pasangan calon.

Suasana hiruk pikuk kampanye seakan tidak menyentuh hal-hal yang realistis, karena program yang ditawarkan seakan jauh dari bayangan. Mensejahterakan rakyat adalah hal yang paling sering muncul dari program kampanye, semua peserta menawarkan sesuatu untuk memberikan kesejahteraan rakyat dalam kampanyenya. Hal yang real saat kampanye ini adalah bahwa harga-harga sudah mulai melesat naik seiring mendekati bulan Ramadhan, dan tidak terganggu sama sekali atas program kampanye  peserta pemilu untuk mensejahterakan rakyat. Kenaikan harga sama sekali tidak berkolerasi langsung maupun tidak langsung dan seakan tidak perduli akan kampanye dan program yang sedang panas. Semua peserta menawarkan untuk memberikan kemudahan kepada rakyatnya untuk akses pendidikan, kesehatan dan lainnya yang dapat memberikan harapan kepada rakyat akan kesejahteraan.

Yang realistik saat ini adalah kemiskinan, ketidak mampuan untuk mengakses perekonomian dan lain keterpurukan ekonomi rakyat. Sementara program kampanye memberikan sesuatu tidak real dengan janji untuk mensejahterakan.

Pasangan calon presiden saat ini ada dua pasangan, memiliki karakteristik yang sangat berbeda, disatu pihak melambangkan calon presiden yang memiliki karakteristik kewibaan dan ketegasan , sedang dipihak lain menggambarkan karakteristik kesederhanaan dan merayat. Dua karakteristik ini masing-masing memiliki sisi keunggulan maupun kekurangan tersendiri. Dilain sisi kita butuh kewibaan dan ketegasan sementara dilain sisi kita sangat butuh  sosok presiden yang dekat dengan penderitaan rakyatnya serta mengangkatnya dengan penuh martabat.

Pilihan akan dilayangkan dan dilakukan oleh rakyat Indonesia pada hari pemungutan suara nanti. Apapun itu hasilnya, hendaklah tidak akan menjadi bangsa ini terbelah dan tercabik karena tidak siap menerima kekalahan. Semoga Presiden mendatang akan selalu melihat rakyatnya dan perduli dengan nasib yang dialaminya, karena selama berpuluh tahun sejak Merdeka, rakyat Indonesia selalu tidak mendapat tempat di hati pemimpinnya.

Salam damai....

-phg-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masa Depan Milenial Abad 21 Prediksi

Jakarta Tanpa Korupsi - Mimpi Baru Yang Banyak Musuhnya

Pemimpin Perusahaan