Postingan

Perkembangan Artifisial

Sudah hampir sepuluh tahun saya berkecimpung dalam dunia konstruksi khususnya bidang mekanikal elektrikal, selam itu pula saya selalu berkecimpung dalam pekerjaan tersebut. Mendisain dan membuat sesuatu yang bersifat elektrikal mekanikal menjadi kesibukan tersendiri yang tentunya saya sangat menyukainya. Selama itu pula terasa akan sangat menyenangkan apabila  dapat mendisain dan membangun sesuatu yang menurut sebagian orang adalah peralatan canggih dan advance. Sampai suatu ketika saya terasa tersadar dan terperangah akan perkembangan yang terjadi akan dunia kerja yang selama ini aku jalani. Ternyata pertumbuhan property sangat pesat, saking pesatnya sehinggah hampir semua lahan kosong di Jakarta terisi oleh bangunan baru yang serbah mewah. Betapa saat ini saya merasa sangat takjub akan perkembangan yang terjadi di Jakarta, sebuah kota Metropolitan yang memberikan suasana dan sensasi tersendiri sekaligus sebagai medan pertarungan yang luar biasa berat buat semua penduduknya. Kesen

Bertahan Dalam Kepenatan Hidup

Sudah mendekati satu minggu dari hari kenaikan bahan bakar minyak yang diumumkan pemerintah. BLSM pun sudah digulirkan oleh pemerintah kepada yang dianggap memenuhi syarat walaupun diberbagai tempat masih terjadi kerancuan akan hal ini. Masyarakat sudah mulai menghadapi bulan Ramadhan, dimana segala persiapan dilakukan dengan cara yang biasa dilakukan. Berbagai kebutuhan poko sudah merangkak naik, demikian juga harga tarif angkutan umum. Bagi sebagian orang, kenaikan bahan bakar minyak tidaklah terlalu berarti bahkan hampir tidak berarti. Bayangkan, setelah kenaikan BBM, jalanan di ibukota semakin padat oleh kendaraan roda empat dan roda dua. Penjualan kendaraan roda dua ditenggarai meningkat, karena pemilik roda empat mulai mencoba beralih ke roda dua, dan orang yang baru membeli kendaraan ada kecenderungan untuk memilih roda dua karena faktor efisiensi. Hanya saja, sebagian besar masyarakat merasa sangat terbeban dan cenderung terhimpit akibat adanya kenaikan bahan bakar minyak i