Kepasrahan Sebagai Modal Hidup

Saat ini merupakan bulan Maret 2012, satu bulan sebelum kenaikan bahan bakar minyak kembali akan dinaikkan lagi harganya oleh Pemerintah. Persiapan sudah dilakukan dari berbagai kalangan, baik dari Pemerintah, Pengusaha, maupun oleh warga masyarakat. Persiapan yang dimaksud bisa beragam motifnya, dari sisi Pemerintah, kenaikan BBM kali ini dipersiapkan dengan mengkompensasi kenaikan tersebut dengan subsidi lain yang berbentuk tunai sampai dengan pencegahan penimbunan dan kelangkaan BBM. Sedangkan disisi Pengusaha, kenaikan BBM kali ini disiasati dengan berbagai cara, dengan membuat pengetatan anggaran operasional sampai dengan rasionalisasi.

Masalah muncul, ketika Masyarakat tidak dapat berkelit dari himpitan kenaikan BBM kali ini. Tidak ada persiapan sama sekali yang dapat dilakukan oleh masyarakat menyangkut hal ini. Kepasrahan masyarakat menyikapi hal ini membenamkan kemarahan dan kegeraman yang bisa timbul dan meledak-ledak pada waktunya. Terbayang, kedepan himpitan hidup akan semakin menemani dan akan selalu melekat seiring dengan beban yang akan dijalani.

Persoalan pendidikan, ekonomi, akses kesehatan serta kesempatan kerja merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat kita saat ini, kemarin dan sampai kedepannya. Entah bagaimana bentuk kepasrahan masyarakat kita dapat secara utuh meredam ketidak adilan yang terjadi diberbagai sektor kehidupan.

Wajah muram, gelisah serta ketidak jelasan sekarang ini tergambar jelas dan umum pada masyarakat kita. Kekhawatiran akan menghadapi beratnya persoalan hidup disikapi dengan berbagai cara. Kesadaran akan makin ketatnya persaingan membuat segalanya dapat berubah dan dirubah. Prilaku hedonis dari para pembesar dan pejabat menambah daftar kepahitan yang ditelan oleh masyarakat.

Lalu bagaimana kita menyikapinya,,,


-pHg-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masa Depan Milenial Abad 21 Prediksi

Jakarta Tanpa Korupsi - Mimpi Baru Yang Banyak Musuhnya

Pemimpin Perusahaan