Prahara Di Jalan Raya

Baru-baru ini kita mendengar banyak peristiwa kecelakaan di jalan raya yang menyebabkan luka-luka maupun kematian. Rasanya miris sekali melihat kejadian tersebut, mengingat jalan raya merupakan hal yang sangat umum buat aktifitas sehari-hari. Untuk berangkat menuju kantor, sekolah, pasar maupun aktifitas lainnya, kita selalu menggunakan jalan raya.

Di kota besar, fasilitas jalan hampir merata disemua lingkungan, begitu juga di pedesaan, jalan raya merupakan hal yang bisa dilihat dan dinikmati masyarakatnya. Infrastruktur berupa jalan raya memiliki peran penting dalam roda perekonomian. Berkembang tidaknya suatu daerah dapat ditandai dengan adanya akses jalan menuju ke daerah tersebut.

Prahara yang terjadi di jalan raya biasanya melibatkan pengendara kendaraan dan kepatuhan dalam mengendara. Selain itu kualitas kelayakan jalan suatu kendaraan juga merupakan faktor pendukung keselamatan dalam berkendara. Hal tersebut di atas, banyak sekali diabaikan oleh para pengendara kendaraan, seperti berprilaku kebut-kebutan, saling serobot, rem kendaraan yang tidak bagus serta kondisi buruk lainnya yang dapat menyebabkan kecelakaan maupun prahara di jalan raya.

Di kota besar, khususnya Jakarta, kondisi di atas banyak sekali dijumpai. Tidak saja pengendara roda empat, bahkan pengendara roda dua pun memperlihatkan prilaku tidak layak bila berada di jalan raya. Dari mulai berjalan di trotoar sampai menerobos lampu merah atau persilangan kereta api, banyak sekali terjadi di Jakarta. Kendaraan umum merupakan momok yang menakutkan, apabila sudah berada di jalan raya. Seakan seperti menjelma menjadi sang maut, pengendara kendaraan umum di Jakarta sangatlah berbahaya bila berada di jalan raya. Bus besar, metromini, truk, angkot sampai ojeg merupakan urut-urutan kendaraan umum yang paling berbahaya di jalan raya.

Cara berkendara yang ugal-ugalan kerap diperlihatkan oleh para pengendara angkutan umum, yang sangat merugikan pengendara lain bahkan cenderung membahayakan. Sepertinya, setiap hari ada saja kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kendaraan umum sebagai penyebabnya.

Hanya saja, saat ini, pengendara kendaraan pribadipun sudah mulai terjangkit prilaku buruk berkendara. Kondisi yang tidak fit, masih terpengaruh alkohol atau obat-obatan, sampai dengan kebut-kebutan ala sirkuit juga dilakukan. Beberapa kali sudah, kolam pancuran di tengah jalan Sudirman, Jakarta, menjadi tempat mendaratnya kendaraan pribadi yang ugal-ugalan. Sampai dengan peristiwa mengerikan dimana, kendaraan minibus pribadi menyeruduk naik ke trotoar yang ramai dengan pejalan kaki. Sungguh mengenaskan, prahara di jalan raya.

-pHg-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masa Depan Milenial Abad 21 Prediksi

Jakarta Tanpa Korupsi - Mimpi Baru Yang Banyak Musuhnya

Pemimpin Perusahaan